Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Tag Terpopuler

Bukan Sekadar Teori : "Pendidikan Interprofesional sebagai Investasi Masa Depan Tenaga Kesehatan"

| Rabu, Mei 07, 2025 WIB | 0 Views


Oleh Arifah Mutia Saroh, S.Kep., Ns: Mahasiswa Magsiter Keperawatan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)

Sumut Nusantara.com, Banda Aceh - Dalam konteks layanan kesehatan yang semakin kompleks dan terus berubah, pendidikan interprofesional (IPE) kini dipandang sebagai kebutuhan penting dan nyata, bukan hanya konsep teoritis (WHO, 2010).


Pendidikan interprofesional (IPE) adalah metode pembelajaran yang melibatkan mahasiswa dari berbagai profesi untuk saling belajar bersama, memahami peran masing-masing, dan meningkatkan kerja sama. Tujuannya adalah membekali tenaga kesehatan agar dapat bekerja secara efektif dalam tim multidisiplin, terutama di situasi klinis yang kompleks (WHO, 2010). 


Mahasiswa keperawatan perlu memiliki keterampilan teknis sekaligus kemampuan komunikasi, pemahaman lintas profesi, dan pengambilan keputusan bersama dalam tim. Pendidikan interprofesional membantu mengembangkan kemampuan ini sejak di bangku kuliah (Zenani et al., 2023).


Hasil penelitian mengungkapkan bahwa mahasiswa yang terlibat dalam IPE cenderung lebih percaya diri dalam kerja tim dan lebih memahami kolaborasi antarprofesi.


Selain itu, mereka juga merasakan peningkatan kepuasan belajar dan lebih siap menghadapi praktik klinis di dunia kerja (Zenani et al., 2023).. 


Dalam praktik, IPE telah terbukti meningkatkan kualitas pelayanan pasien dengan mengurangi miskomunikasi, kesalahan medis, dan konflik antarprofesi. Menurut tinjauan sistematis oleh Reeves dan rekan-rekannya dalam Cochrane, kolaborasi antarprofesi yang dilatih sejak masa pendidikan dapat memperbaiki mutu praktik profesional dan keselamatan pasien. Selain itu, kolaborasi ini juga berdampak positif pada efisiensi tim dan kepuasan kerja tenaga kesehatan (Reeves et al., 2017).


IPE bukan sekadar teori, tetapi merupakan bekal nyata bagi tenaga kesehatan masa depan dalam menghadapi tantangan klinis dan sosial di lapangan (WHO, 2010).


Di dunia nyata, pasien tidak ditangani oleh satu profesi saja, melainkan oleh tim yang terdiri dari perawat, dokter, apoteker, fisioterapis, dan tenaga kesehatan lainnya (Reeves et al., 2017). 


Karena itu, mahasiswa keperawatan perlu dilatih menjadi anggota tim yang aktif dan adaptif sejak awal (Zenani et al., 2023).

Meskipun manfaat IPE jelas, tantangan seperti perbedaan jadwal antarprogram studi, keterbatasan sumber daya, dan resistensi terhadap perubahan masih menjadi hambatan. Namun, dengan komitmen institusi dan adaptasi strategi pembelajaran, IPE dapat diintegrasikan secara berkelanjutan dalam pendidikan kesehatan.

Penting bagi institusi pendidikan kesehatan untuk menanamkan nilai kolaborasi dan saling menghargai antarprofesi, karena keberhasilan layanan kesehatan bergantung pada kerja tim yang kuat dan terlatih. Merawat pasien adalah tanggung jawab bersama antarprofesi demi tercapainya keselamatan dan kesembuhan.


Daftar Pustaka (WHO), W. H. O. (2010). Framework for action on interprofessional education and collaborative practice. In WHO. Reeves, S., Pelone, F., Harrison, R., Goldman, J., & Zwarenstein, M. (2017). 

Interprofessional collaboration to improve professional practice and healthcare outcomes. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2018(8). 

https://doi.org/10.1002/14651858.CD000072.pub3Zenani, N. E., Sehularo, L. A., Gause, G., & Chukwuere, P. C. (2023). The contribution of interprofessional education in developing competent undergraduate nursing students: integrative literature review. BMC Nursing, 22(1), 315. https://doi.org/10.1186/s12912-023-01482-8. (penulis tim study)

×
Berita Terbaru Update